1. Tidak
Emosional, hal itu berarti orang yang temperamental, mudah marah,
meledak-ledak, gampang tersinggung, sulit menjadi bijaksana dan hanya
dapat menjadi bijak dengan pertolongan Allah dan kegigihan usaha untuk
berubah, jadi orang yang bijak adalah orang yang terampil mengendalikan
diri. Berhati-hatilah jika kita termasuk orang yang mudah marah maka
jika bertindak biasanya cenderung tergesa-gesa. Orang-orang yang
emosional tersinggung sedikit akan sibuk membela diri dan membalas
menyerang, ini tidak bijaksana karena yang dicari adalah kemenangan
pribadi bukan kebenaran itu sendiri.
2. Tidak
egois, orang yang egois jelas tidak akan dapat menjadi bijak, karena
bijak itu pada dasarnya ingin kemaslahatan bersama, orang yang egois
biasanya hanya menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri. Rasulullah
selalu hidup dalam pengorbanan, begitu pula Indonesia dapat merdeka oleh
orang-orang yang berjuang penuh pengorbanan. Orang yang bijak adalah
orang yang mau berkorban untuk orang lain bukan mengorbankan orang lain
untuk kepentingan dirinya sendiri.
3. Suka
cinta dan rindu pada nasihat, akan sangat bodoh jika kita masuk hutan
tanpa bertanya kepada orang yang tahu mengenai hutan. Jika kita di beri
nasihat seharusnya kita berterima kasih. Jika kita tersinggung karena di
sebut bodoh maka seharusnya kita tersinggung jika disebut pintar karena
itu tidak benar. Jika kita alergi terhadap kritik, saran, nasehat atau
koreksi maka kita tidak akan bisa menjadi orang yang bijak. Jika seorang
pemimpin alergi terhadap saran atau nasehat, bahkan memusuhi orang yang
mengkritik, maka dia tidak akan pernah bisa memimpin dengan baik.
4. Memiliki
kasih sayang terhadap sesama, Rasa sayang yang ada diharapkan tetap
berpijak pada rambu-rambu yang ada seperti ketegasan. Diriwayatkan bahwa
orang yang dinasehati oleh Rasulullah secara bijak berbalik menjadi
orang yang lebih baik dari sebelumnya. Orang-orang yang bijak akan
sayang terhadap sesama. Berbeda dengan orang-orang yang hidup penuh
dengan kebencian, dimana kepuasan bathinnya adalah menghancurkan orang
lain. Pemimpin sebaiknya memiliki kasih sayang yang berlimpah tidak
hanya pada waktu kampanye saja. Kasih sayangnya juga tidak hanya untuk
satu pihak atau kelompok melainkan merata untuk semua golongan.
5. Selalu
berupaya membangun, Orang yang bijak tidak hanyut oleh masa lalu yang
membuat lumpuh tetapi selalu menatap ke depan untuk memperbaiki
segalanya. Orang yang bijak akan membangkitkan semangat orang yang
lemah, menerangi sesuatu yang gelap. Jika melihat orang yang berdosa,
maka ia akan bersemangat untuk mengajak orang tersebut untuk bertaubat.
Orang yang bijak ingin membuat orang maju dan sangat tidak menyukai
kehancuran dan kelumpuhan kecuali bagi kebathilan. Semangat orang yang
bijak adalah semangat untuk maju tidak hanya untuk dirinya tetapi juga
bagi orang lain disekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar